Indonesia, dengan iklim tropisnya, adalah medan pertempuran harian bagi peternak Ayam Broiler. Begitu suhu kandang merangkak naik di atas 27 derajat celcius terutama pada siang hari, ayam kita memasuki zona bahaya yang disebut Heat Stress atau Cekaman Panas.

Kondisi ini bukan sekadar ketidaknyamanan adalah ancaman nyata yang mencuri bobot, merusak kesehatan, dan meningkatkan angka kematian. Namun, kabar baiknya, ada sekutu kuat yang dapat kita berikan kepada ayam: Vitamin C (Asam Askorbat).

Mengapa suplemen yang sederhana ini menjadi begitu vital? Mari kita bongkar peran superhero Vitamin C di bawah terik matahari.

A. Tubuh Ayam di Bawah Tekanan

Ayam Broiler modern dirancang untuk tumbuh secepat mungkin, dan proses pertumbuhan cepat ini menghasilkan panas metabolik yang sangat tinggi. Ketika suhu lingkungan tinggi, ayam harus bekerja keras untuk mengatur suhu tubuhnya:

1. Panting (Terengah-engah)

Ayam mulai bernapas cepat melalui mulut untuk membuang panas. Proses ini membuat ayam kelelahan dan mengurangi energi yang seharusnya digunakan untuk membangun otot.

2. Penurunan Nafsu Makan

Ayam sengaja mengurangi makan agar metabolisme tidak memproduksi lebih banyak panas ini adalah insting bertahan hidup, tetapi merugikan pertumbuhan!

3. Badai Radikal Bebas

Stres panas adalah kondisi stres oksidatif. Tubuh ayam menghasilkan Radikal Bebas yang merusak sel, melemahkan imun, dan memicu penyakit sekunder. Di sinilah Vitamin C masuk sebagai penyelamat.

B. Peran Ganda Vitamin C

Meskipun unggas secara teknis mampu memproduksi Vitamin C sendiri, kemampuan ini sangat terbatas ketika mereka berada di bawah tekanan ekstrem (stress). Suplementasi dari luar menjadi keharusan, bukan pilihan.

1. Perisai Antioksidan Terkuat (The Shield)

Vitamin C adalah salah satu antioksidan paling efektif. Ia bertindak sebagai "perisai" yang secara aktif mencari dan menetralisir Radikal Bebas yang dihasilkan selama stres panas.

Dengan menstabilkan sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, Vitamin C membantu menjaga fungsi organ vital (seperti hati dan jantung) tetap optimal, dan yang paling penting, menjaga integritas dinding usus agar penyerapan nutrisi tetap maksimal.

2. Penyeimbang Hormon Stres (The Stabilizer)

Ketika stres melanda, kelenjar adrenal ayam memompa hormon stres. Vitamin C bekerja di balik layar, membantu mengurangi dampak negatif hormon stres tersebut pada tubuh. Ia menjaga sistem imun agar tidak tertekan, memastikan ayam tetap memiliki daya tahan untuk melawan penyakit yang mengintai saat tubuhnya lemah.

3. Menyelamatkan Kinerja Produksi (The Profit Protector)

Dengan melindungi sel dan menstabilkan fisiologis ayam, hasil akhirnya adalah keuntungan nyata bagi peternak:

1) Konsumsi Pakan Terjaga: Ayam merasa lebih nyaman, sehingga nafsu makan (dan asupan nutrisi) tidak anjlok terlalu jauh.

2) PBB (Pertambahan Bobot Badan) Optimal: Energi yang terselamatkan dari pertempuran melawan stres dialokasikan kembali untuk pertumbuhan otot.

3) FCR Lebih Baik: Efisiensi pakan membaik, artinya biaya produksi per kilogram daging menjadi lebih efisien.

C. Strategi Aplikasi

Vitamin C harus diberikan saat ayam paling membutuhkannya—yaitu saat suhu lingkungan mencapai puncaknya.

1) Pemberian Via Air Minum: Ini adalah metode paling efektif karena ayam akan meningkatkan konsumsi air minum saat panas.

2) Waktu Emas: Mulai berikan suplemen Vitamin C sejak pagi hingga sore hari, mencakup periode terpanas (10.00 - 16.00).

3) Dosis Rekomendasi: Dosis umum yang terbukti efektif berkisar antara 250-500 mg per kg pakan atau setara dosis larut air yang direkomendasikan dokter hewan Anda.

4) Ingat: Menggunakan Vitamin C pada musim panas bukan hanya tentang pengobatan, tapi tentang pencegahan. Ini adalah investasi kecil yang melindungi keuntungan besar Anda dari kerugian akibat serangan panas.

Jadikan Vitamin C bagian integral dari manajemen kandang Anda. Biarkan ayam fokus tumbuh, dan biarkan Vitamin C yang bertarung melawan ancaman panas!